sumber:dokumen pribadi |
Mulai trimester tiga, setiap mahasiswa MM dapat memilih konsentrasi yang mau diambil. Ada beberapa konsentrasi yang ditawarkan, seperti finance, Human Resources (HR), strategik, Wealth Management, dan general. Saya waktu itu ambil konsentrasi HR dengan asumsi kuliahnya gampang..hehe. pada trimester ini juga telah ditentukan dosen pembimbing tesis sehingga setiap mahasiswa mulai dapat menyusun proposal tesis. Saya kebetulan dapat dosen pembimbing Pak Gugup Kismono, seorang dosen yang katanya susah dan wajib dihindari sebagai pembimbing maupun penguji tesis. Sudah banyak cerita yang beredar betapa pak Gugup Kismono adalah seorang yang perfeksionis dan menuntut kesempurnaan tesis dari anak bimbingan. Benar saja. Beberapa kali saya harus ganti judul, dan sudah tak terhitung berapa kali menghadap untuk bimbingan dan revisi tesis. Membahas latar belakang masalah saja bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan. Kuesioner yang aslinya Berbahasa Inggris, harus diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh lembaga penerjemah yang bersertifikat. Waktu itu, saya menerjemahkan di sebuah lembaga di Jalan Kaliurang (lupa namanya) dengan biaya Rp 75 ribu per lembar. Setelah tesis selesai, Pak Gugup Kismono meminta tesis dibawa ke ahli tata bahasa untuk diperbaiki tata bahasa sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Saya memakai jasa penerjemah perseorangan (lagi-lagi lupa namanya) dengan biaya Rp 5 ribu per lembar. Tidak heran, masa studi yang seharusnya selesai 2 tahun, menjadi molor 3 bulan, hanya untuk menyelesaikan tesis. Alhamdulillah setelah berjuang mati-matian (lebay.com), akhirnya tesis di acc alias ditanda-tangani. Rasanya lega luar biasa..hehe Kuncinya adalah sabar, telaten, rajin baca jurnal dan segera kerjakan begitu ada revisi. Sekarang, tinggal daftar sidang tesis dan menunggu telepon dari akademik kapan sidang dan siapa penguji tesis
Setelah menunggu kira-kira 2 minggu, akhirnya dapat telepon dari bagian akademik- Pak Poniman- mengenai jadwal sidang dan penguji tesis. Kalau tidak salah, saya harus mempresentasikan tesis pada Jam 7, Hari Jumat, Bulan Juni 2013 (tanggal lupa). Yang bikin gemetar, salah satu penguji adalah Pak Hani Handoko, selain Ibu Neila Ramadhani. Pak Hani Handoko ini terkenal killer juga, bahkan bagian akademik cerita, ada mahasiswa dari Diknas yang tidak lulus sehari sebelum saya sidang. Ada satu mahasiswa bimbingan Pak Hani Handoko yang sampai 3 tahun belum selesai tesisnya. Pikiran saya waktu itu hanya satu "apes benar nasibku. Sudah dapat pembimbing Pak Gugup Kismono, eh dapat penguji Pak Hani Handoko".
Saya bareng dua mahasiswa lain dari kampus UGM Jakarta, kebetulan dua-duanya mahasiswi. Sidang tesis dilaksanakan di lantai 5 kampus MM UGM. Kebetulan saya dapat giliran pertama untuk presentasi. Pertanyaan Ibu Neila Ramadhani banyak, tetapi relatif mudah dijawab karena hanya berkisar masalah pekerjaan di kantor. Giliran pertanyaan Pak Hani Handoko, hanya ada 2 pertanyaan, tapi sulitnya minta ampun. Ada satu pertanyaan yang tidak bisa saya jawab mengenai interpretasi dalam perhitungan statistik. Pak Gugup Kismono hanya berkomentar kalau presentasi saya bagus sekali (eheemm). Alhamdulillah dapat nilai A- dan resmi bergelar MBA..hehe. Ke-killer-an Pak Hani Handoko akhirnya saya saksikan sendiri karena teman yang bareng sidang, ada satu yang tidak lulus dan harus bimbingan ulang dengan Pak Hani Handoko (sebelumnya dia anak bimbingan Ibu Neila Ramadhani) serta harus sidang tesis lagi dalam waktu satu bulan sejak dia gagal lulus sidang. Ngeri benar..hehe.
Setelah revisi tesis selesai, selanjutnya mendaftar untuk persiapan wisuda. Selesai wisuda, saatnya kembali ke rutinitas kantor.
Maturtengkiu
Hallo mas,,, terimakasih sudah berbagi lewat tulisan ini.. Saya yusuf, mau bertanya soal mm ugm karena saya tertarik suatu saat nanti bisa melanjutkan s2 disana... pertama adalah seputar kesulitan yang mas hadapi saat proses penyusunan tesis itu dan bagaimana cara mas menghadapinya?
ReplyDeletehalo mas Yusuf...maaf baru balas...baru buka blog seteah sekian lama..hehe
ReplyDeletewaktu saya ambil S2 UGM (MM), saya sengaja ambil konsentrasi SDM. Pertimbangannya, saya senang mengurusi hal terkait kepegawaian.
Pada waktu itu (2012), konsentrasi yang dibuka MM UGM adalah finance, SDM, wealth mabagemen, strategik dan campuran (istilahnya apa saya lupa. Saya namai campuran saja karena gabungan beberapa konsentrasi).
Berdasarkan pengalaman, kalau mau cepat selesai tesisnya, hindari ambil konsentrasi SDM..hehe. Teman-teman yang ambil konsentrasi finance yang termasuk tercepat selesai tesisnya karena datanya mudah diambil (data sekunder).
kesulitan saya saat penyelesaian tesis diantaranya: menentukan tema yang menarik bagi dosen pembimbing & alasan kita memilih tema tsb (plus manfaatnya bagi organisasi, masyarakat), dosen pembimbing perfeksionis, mood dosen yang berubah-ubah (bisa saja bimbingan hari ini, bab I sudah setuju, tetapi bimbingan berikutnya, bab I harus direvisi total dst), mencari literatur terkait, dosen yang hanya dapat ditemu waktu tertentu (super sibuk), dan dosen pembimbing yang tidak mau ditelpon (hanya mau di sms).
Untuk sumber datanya, relatif tidak mendapat kesulitan karena kita membawa rekomendasi/surat pengantar dari kampus.
Jadi, hal yang harus dilakukan saat penyelesaian tesis SDM adalah memilih tema yang menarik, mamastikan kesediaan nara sumber/sumber data, mamastikan jumlah responden yang memadai, menyusun kuesioner, melakukan uji validitas & reliabiitas terhadap kuesioner kita, mengolah datanya dan menyajikan kepada dosen pembimbing. Kadang ada dosen yang meminta kita ke ahli bahasa untuk mengecek kesesuaian struktur kalimat kita dengan EYD.
Kita yang penting tidak gampang menyerah. Kita harus rajin menghubungi dosen dan segera selesaikan jika ada revisi. Jangan terlalu lama jeda waktu antara permintaan untuk melakukan revisi dan bimbingan lagi.
Yang mengerikan saat ujian tesis. Sudah banyak mahasiswa konsentrasi SDM yang harus mengulang karena dosesn SDM memang terkenal sadis..hehe
semoga cukup membantu mas Yusuf...goodluck!!
hari ini saya ujian mid mata kuliah pak Hani Handoko, gugup sangat >,<
ReplyDeleteHai mas, saya anak MM UGM juga, kebetulan ambil HR juga hehe dan saat ini sedang mengajukan topik tesis. Yang ingin saya tanyakan, apakah dosen MM UGM mengharuskan uji validitas & reliabilitasnya harus turun lapangan juga? atau bisa pake metode lain? jadi turun lapangan cuma sekali saja. Terima kasih
ReplyDeleteHai mas, terimakasih infonya..
ReplyDeleteKalo boleh tau pertanyaan pak hani apa yaa mas?