Sejak istri melanjutkan kuliah lagi di United Kingdom (Inggris), saya sudah 3 kali mengunjungi anak dan istri disana. Pertama, pada Bulan Maret 2014, saya terbang dari Bandara Soetta pukul 00.45 WIB dengan Qatar Airways dan mendarat di Doha International Airport (DIA) yang lama pada pukul 05.00 waktu setempat. Selisih waktu antara Jakarta dan Doha adalah 3 jam. Saya transit selama kurang lebih 3 jam di DIA sebelum melanjutkan penerbangan ke Manchester Airport. Perlu diketahui, per tanggal 27 Mei 2014, semua penerbangan via Doha dipindahkan dari DIA yang lama ke bandara yang jauh lebih luas dan modern, yaitu Hamad International Airport (HIA).
Pada penerbangan yang kedua, tepat minggu kedua Bulan Puasa/Ramadhan Tahun 2014, saya terbang dengan pesawat yang sama (Qatar Airways). Saat itu, saya terbang jam 05.00 WIB dari Bandara Soetta dan mendarat di HIA sekitar jam 09.30 waktu setempat. Pertimbangan menggunakan maskapai Qatar Airways, baik pada penerbangan pertama maupun kedua adalah faktor harga tiket yang paling murah (saat itu) dibandingkan maskapai lain, seperti Emirates, Etihad, Turkish, Air France atau KLM. Selain itu, membeli tiket Qatar Airways juga mudah. Bagi yang memiliki kartu kredit tidak menjadi masalah. Bagi saya yang tidak memiliki kartu kredit menjadi masalah tersendiri saat mau membayar tiket setelah
booking secara
online. Nah, Qatar Airways masih membuka peluang untuk membayar tunai setelah kita
booking secara
online dengan langsung datang ke Kantor Perwakilannya di Menara BCA Jalan MH. Thamrin Jakarta. Sepengatahuan saya, Maskapai Lufthansa tidak menerima pembayaran secara
cash.
Selama penerbangan dari Jakarta ke Doha, kita akan mendapatkan dua kali makan. Selain itu, kita dapat setiap saat minta minum ke pramugari, baik dengan memanggil pramugari atau kita datang langsung ke pantry di belakang. Jangan khawatir, pramugari akan melayani kita dengan ramah.
Jika pada penerbangan pertama, saya cuma transit selama 3 jam, maka pada penerbangan kedua ini, saya harus transit selama 16 jam di Doha. Bisa dibayangkan, betapa capeknya :-).
Selama transit, kegiatan hanya tidur, internetan, makan, sholat, tidur lagi. Meskipun saya bilang tidur, sebenarnya tidak tidur karena kursi tunggunya yang panjang ada sandaran lengannya sehingga sungguh tidak nyaman. Setelah mengalami transit begitu lama, baru merasakan manfaatnya mempunyai kartu kredit. Untung saat itu masih ada uang pounds didompet sehingga saya bisa membeli sekedar camilan atau minuman.
Perjalanan ketiga, saya menggunakan maskapai Jerman, yaitu Lufthansa (akan saya ceritakan pada tulisan berikutnya).
Berikut foto-foto selama penerbangan dan saat transit di Doha
|
Kabin Qatar Airways |
|
Makanan di Qatar Airways |
|
Makanan di Qatar Airways |
|
Majalah untuk baca-baca |
|
Ini yang bikin perjalanan tidak membosankan |
|
Menuju Gate/ruang tunggu untuk keberangkatan ke Manchester |
|
Mewah |
|
Luas dan Bersih |
|
Nyaman |
|
Mobil bagi yang beruntung /Lucky Draw |
|
Prayer Room |
|
Berwudhu |
|
Ruang tunggu |
|
Ruang tunggu |
No comments:
Post a Comment